Kultum Ramadhan: Spirit Ramadhan Bagi Orang yang Beriman
Kultum Ramadhan: Spirit Ramadhan Bagi Orang yang Beriman
Bulan Ramadhan merupakan bulan rahmat dan ampunan dari Allah Swt barang siapa yang meminta ampunan maka Allah Swt akan mengampuni dosa dosanya. Bulan Ramadhan tidak akan terasa berat dijalani apabila dalam iman di hatinya sangat kuat.
Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur’an surat Al- Baqarah ayat 183
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Lantas pertanyaannya adalah siapakah yang disebut orang beriman? Dalam hal ini Nabi Saw pernah bersabda:
,ِ وَمَلاَئِكَتِھِ , وَكُتُبِھِ , وَرُسُلِھِ , وَالْیوَْمِ الآخِرِ , وَ تؤُْمِنَ باِلقْدَرِْ خَیرِْه وَ شَرِّه ???? قاَلَ : أَنْ تؤُْمنِ باِ
Artinya: Rasulullah menjawab, "Iman itu artinya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim).
Disamping itu dirasa penting mengetahui ciri-ciri orang beriman sebagaimana syekh Nawawi mengatakan ciri orang beriman terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 1-5:
الۤمّۤۚ ١ ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَۛ فِيْهِۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ٢ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۙ ٣ وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ ٤ اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ٥
Artinya: “Alif Lām Mīm. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung
Ciri pertama orang beriman yang akan dengan mudahnya melaksanakan ibadah puasa dengan berbekal kecintaan kepada Allah adalah:
1. Yaitu orang islam yang percaya tanpa keraguan terhadap Al-Qur’an bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah dan meyakini bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang yang bertaqwa yang juga berarti sebagai rahmat sehingga mau belajar dan membaca Al-Qur’an
2. Yaitu orang islam yang percaya kepada hal Ghaib dan membenarkannya seperti kebenaran tentang adanya surga, adanya neraka, jembatan sirath, hari petimbangan amal manusia yaumul Mizan, dsb. Sehingga mereka berupaya menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya
3. Mereka yang beriman dengan hatinya bukan hanya dengan mulutnya sehingga tulus ikhlas dalam menjalakannya
4. Mereka yang mau mengerjakan shalat yang berarti menyempurnakan shalat lima waktu dengan syarat , rukun dan sunah sunahnya
5. Mereka yang mau menafkahkan sebagian rezekinya, sebagain harta bendanya kepada orang orang yang berhak menerimanya
6. Yaitu orang orang yang percaya kepada kitab kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur’an ( injil, Zabur, Taurat serta suhuf-suhuf ) sebagaimana puasapun telah diwajibkan kepada orang orang terdahulu.
7. Mereka yang percaya akan adanya kehidupan akhirat dan juga membenarkan segala sesuatu tentang akhirat, adanya kebangkitan alam kubur sesudah kematian, perhitungan amal Yaumul hisab, nikmat dan siksa kubur dan kenikmatan syurga
8. dan mereka yang mau membuka pintu hidayah sehingga mau menerima petunjuk dari Allah SWT dan merkalah orang orang yang beruntung, selamat dari murka dan siksa Allah SWT
Dengan menilik ciri ciri keimanan seseorang tersebut maka Imam Al-Ghazali Hujjatul Islam mengatakan puasa orang yang sempurna yaitu mereka yang menjalakna ibadah puasa atas dasar keimanan dan kecintaan kepada Allah Swt dan Kecintaan kepada Rasulallah Saw sehingga mereka tidak berat mengerjakannya, bertambah amal kebaikannya, meningkat ibadahnya, memperbanyak melaksanakan shalat sunah, membantu orang lain, tadarus Al-Qur’an sehingga merka yang menjalankannya kembali kepada kesucian. Dan ganjaran yang akan merka dapatkan adalah ketaqwaan dan kemuliaan.
Sebagaimana Firman Allah Swt
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًاۙ ٢ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. At-Thalaq: 2-3).
Oleh karena itu mari jadikan Ramadan sebagai sarana penghapusan dosa, mari jadikan Ramadan sebagai bulan penghambaan kepada Allah SWT agar kita menjadi hamba hamba yang di kasihi dan disayangi olehnya.